Ibu Christina Puji Rahayu menjadi nasabah BTPN Syariah di tahun 2018. Awalnya modal pembiayaan digunakan untuk menjalankan usaha kuliner, namun kemudian beralih ke usaha batik. Peralihan ini bukan tanpa sebab. Di tengah perjalanan menjalankan usaha kuliner, ibu beliau jatuh sakit sehingga membutuhkan waktu dan tenaga untuk merawat. Alhasil beliau tidak bisa melanjutkan usaha kulinernya. Banting stir menjadi pembatik adalah pilihan terbaik kala itu karena bisa dikerjakan di rumah. Ia pun belajar membatik dari kelompok pembatik di desanya. Peralatan membatik didapat dengan bantuan modal pembiayaan dari BTPN Syariah.
Sembari merawat sang ibu, dari rumah beliau mengerjakan pesanan batik. Alhamdulillah seiring waktu pesanan kian bertambah. Batik yang sudah jadi disetor ke kelompok pembatik untuk kemudian dipasarkan ke toko-toko dan pusat perbelanjaan. Beliau juga terus melatih kemampuannya membatik. Salah satunya adalah teknik ecoprint untuk menghasilkan batik dengan pola dan warna yang lebih natural. Berbagai pelatihan yang diadakan oleh dinas-dinas terkait juga beliau ikuti. Kemampuan membatik meningkat, batik yang dihasilkan berkualitas, penjualan pun ikut terangkat. Bahkan hingga ke manca negara. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke desa beliau ibarat menjadi jembatan penghubung antara para pembatik dengan calon pembeli.