Hallo Bestee…
Mau tau gak serunya pengalaman menjadi fasilitator pendamping umkm yang ada di remote area
Dimulai dari aktifitas yang dilakukan di minggu pertama yaitu berkunjung kerumah nasabah. Jarak tempuh yang dilalui untuk menuju kerumah nasabah kurang lebih sekitar 20 menit, dan akses menuju kesana memiliki pemandangan hijau yang sangat menyegarkan didukung oleh letak geografisnya yang berada di wilayah lembang yang cenderung sejuk.
Saat sesi awal dibuka dengan perkenalan, lanjut dengan melakukan sosialisasi tentang program pendampingan UMKM, dan juga melakukan assessment terhadap usaha yang saat ini sedang dijalankan oleh nasabah.
Kebetulan nasabah yang Hilal kunjungi memiliki profesi sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus petani di area Cibenying Jawa Barat, namanya Ibu Ina Yati. Selain memiliki usaha menjual bibit sayuran dan buah, beliau juga menjual sayuran yang siap panen. Dan biasanya pembeli bisa langsung datang ke lokasi untuk melakukan transaksi jual beli.
Selain berjualan offline Ibu Ina juga sudah memanfaatkan social media yaitu WhatApp untuk memasarkan produknya secara online. Jika dilihat dari segi penjualan bisa dikatakan cukup menguntungkan, namun sayangnya Ibu Ina mengalami sedikit kendala. Lokasi kebun yang dia tempati saat ini terbilang masih kecil dan seadanya sehingga cukup sulit jika beliau menerima orderan dalam jumlah besar, belum lagi banyaknya kompetitor yang memiliki bisnis serupa sehingga bu Ina dituntut untuk melakukan inovasi, mungkin salah satunya dengan membuka e-commerce.
Peran Fasitator pendamping sangat memberikan dampak nyata dalan meningkatkan kapasistas pengetahuan dan keterampilan peluka UMKM Indonesia. Seperti cara meningkatkan bisnis dari skala kecil hingga besar dan mengajarkan para pelaku mulai dari cara membuat logo hingga cara memprosikan produk melalui e-commerce atau social media.
Kegiatan program ini sangat bermanfaat dan berguna karena banyak sekali pelajaran yang dapat di ambil, salah satunya adalah membantu para pelaku UMKM dalam memajukan usahanya. Selain itu, dari mereka Hilal belajar banyak hal, mulai dari memanage waktu, melatih kesabaran, menjalin komunikasi yang baik dengan para nasabah, serta mampu merubah mindset para nasabah dalam mengembangkan usahanya melalui pendampingan ini. Sebagai fasilitator, saya merasa sangat bangga karena saya bisa menjadi salah satu agent of change dalam kegiatan pemberdayaan ini.
